Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia - Apa kabar yukimalu.blogspot.com, Seomaga Anda semua dalam keadaan sehat, Postingan artikel saya kali ini membahas tentang Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia, Dengan mengunjungi blog ini semoga sobat semua mendapatkan informasi yang sobat cari dan tentunya bermanfaat. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pelajaran, yang saya berikan ini dapat sobat pahami. SELAMAT MEMBACA!!!.
Judul : Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia
URL : Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia
Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia
“Pra-aksara adalah Zaman dimana masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.”Jadi jauh sebelum Agama masuk ke dalam kehidupan dan peradaban manusia purba Indonesia, masyarakat Pra-aksara ini mempercayai kalau Pohon-pohon yang besar, Sumber mata air, Batu dan lain itu ada Roh-nya.
Kemudian manusia purba ini mendekatkan diri dengan Roh tersebut dengan mengadakan berbagai macam upacara.
Ada yang melakukannya dengan Ritual pemujaan, Pemberian sesaji, juga Upacara-upacara ritual lainnya.
Manusia-manusia Indonesia pada Zaman Pra-aksara ini percaya bahwa para Roh itu membutuhkan tempat singgah saat keluar dari kediamannya.
Kemudian manusia Pra-aksara ini mendirikan bangunan-bangunan megalitik, seperti salah satunya menhir.
Berikut adalah kepercayaan-kepercayaan yang di anut manusia purba Indonesia.
1.Roh Nenek Moyang
Kepercayan manusia Pra-aksara terhadap nenek moyang ini diduga muncul pada saat masyarakat zaman pra-aksara masih mengandalkan kehidupan berburu, mengumpulkan, serta meramu makanan.Berdasarkan sejarah, setiap ada pemimpin dari kelompok manusia purba yang mati, roh atau jiwanya akan sangat dihormati dan dipuja-puja.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan pada Roh Nenek Moyang.
2. Animisme
Animisme adalah tahap kelanjutan dari kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Mereka mulai memahami sebab-sebab gejala alam yang terjadi. Setelah mengetahui fenomena sebab gejala alam yang terjadi, mereka kemudian mencari pemecahan masalah atas fenomena tersebut. Nah, atas dasar perkembangan berfikirnya itu, manusia purba menganggap penyebab terjadinya fenomena-fenomena tersebut adalah roh, sebagai penentu dan pengatur alam semesta. Agar manusia purba itu dapat beraktifitas dengan tenang dan aman, mereka melakukan ritual pembacaan doa, pemberian sesaji, bahkan korban.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan Animisme.
3. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan Dinamisme, dan dinamisme sering digunakan oleh masyarakat jawa moderen untuk Ritual Betapa meminta sesuatu harapan kepada Roh astral/Alam lain agar keinginannya terwujud.
4. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan Totemisme.
5. Monoisme
Monoisme atau monoteisme adalah tingkat akhir dalam evolusi kepercayaan manusia. Monoisme merupakan sebuah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada tingkat ini, manusia mulai berpikir atas apa yang selama ini dialaminya. Mulai dari pertanyaan siapa yang menghidupkan dan mematikan manusia, siapa yang menghidupkan tumbuhan, siapa yang menciptakan binatang, juga bulan dan matahari. Berdasarkan pertanyaan itu, manusia membuat kesimpulan bahwa ada kekuatan yang maha besar dan tidak tertandingi oleh kekuatan manusia.
Kemudian manusia purba ini mendekatkan diri dengan Roh tersebut dengan mengadakan berbagai macam upacara.
Ada yang melakukannya dengan Ritual pemujaan, Pemberian sesaji, juga Upacara-upacara ritual lainnya.
Manusia-manusia Indonesia pada Zaman Pra-aksara ini percaya bahwa para Roh itu membutuhkan tempat singgah saat keluar dari kediamannya.
Kemudian manusia Pra-aksara ini mendirikan bangunan-bangunan megalitik, seperti salah satunya menhir.
Berikut adalah kepercayaan-kepercayaan yang di anut manusia purba Indonesia.
1.Roh Nenek Moyang
Kepercayan manusia Pra-aksara terhadap nenek moyang ini diduga muncul pada saat masyarakat zaman pra-aksara masih mengandalkan kehidupan berburu, mengumpulkan, serta meramu makanan.Berdasarkan sejarah, setiap ada pemimpin dari kelompok manusia purba yang mati, roh atau jiwanya akan sangat dihormati dan dipuja-puja.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan pada Roh Nenek Moyang.
2. Animisme
Animisme adalah tahap kelanjutan dari kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Mereka mulai memahami sebab-sebab gejala alam yang terjadi. Setelah mengetahui fenomena sebab gejala alam yang terjadi, mereka kemudian mencari pemecahan masalah atas fenomena tersebut. Nah, atas dasar perkembangan berfikirnya itu, manusia purba menganggap penyebab terjadinya fenomena-fenomena tersebut adalah roh, sebagai penentu dan pengatur alam semesta. Agar manusia purba itu dapat beraktifitas dengan tenang dan aman, mereka melakukan ritual pembacaan doa, pemberian sesaji, bahkan korban.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan Animisme.
3. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan Dinamisme, dan dinamisme sering digunakan oleh masyarakat jawa moderen untuk Ritual Betapa meminta sesuatu harapan kepada Roh astral/Alam lain agar keinginannya terwujud.
4. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau.
*Beberapa suku adat di Indonesia saat ini masih ada yang menganut kepercayaan Totemisme.
5. Monoisme
Monoisme atau monoteisme adalah tingkat akhir dalam evolusi kepercayaan manusia. Monoisme merupakan sebuah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada tingkat ini, manusia mulai berpikir atas apa yang selama ini dialaminya. Mulai dari pertanyaan siapa yang menghidupkan dan mematikan manusia, siapa yang menghidupkan tumbuhan, siapa yang menciptakan binatang, juga bulan dan matahari. Berdasarkan pertanyaan itu, manusia membuat kesimpulan bahwa ada kekuatan yang maha besar dan tidak tertandingi oleh kekuatan manusia.
Nah itulah artikel saya tentang Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia
OK sekian dulu artikel saya Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia kali ini, semoga bisa memberikan wawasan untuk Anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel saya selanjutnya.
Sobat sedang membaca artikel Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia dengan alamat URL https://yukimalu.blogspot.com/2019/11/sistem-kepercayaan-manusia-purba.html
0 Response to "Sistem Kepercayaan Manusia Purba Indonesia"
Post a Comment